Kekerasan Meningkat, Palestina dan AS Saling Tuduh


sekilasdunia.com - Para pemimpin Palestina dan Amerika Serikat (AS) saling menyalahkan atas meningkatnya kekerasan di wilayah Palestina dan Israel. 

Israel memperketat keamanan saat salat Jumat. Massa berkumpul di Tepi Barat untuk pemakaman seorang personil polisi Palestina yang ditembak mati selama kerusuhan. 

Ketegangan meningkat sehari setelah dua warga Palestina dibunuh dan 16 warga Israel terluka saat warga Palestina marah dengan rencana damai Timur Tengah yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump pekan lalu. 


Pemakaman digelar pada Jumat (7/2) di desa Azzun, Tepi Barat, untuk seorang polisi Palestina yang ditembak mati di Jenin pada Kamis (6/2). Otoritas Palestina menyatakan polisi itu dibunuh oleh tembakan Israel. Pejabat Israel tidak berkomentar atas penembakan itu. 

Palestina telah menolak rencana damai Trump yang akan mengizinkan Israel mencaplok pemukiman di Tepi Barat. Negosiator Palestina Saeb Erekat menyatakan AS harus disalahkan atas kerusuhan yang terjadi sejak rencana itu diumumkan.


"Mereka yang mengenalkan rencana untuk pencaplokan dan melegalkan pendudukan dan pemukiman, benar-benar bertanggung jawab untuk memburuknya kekerasan dan kontra-kekerasan," ujar Erekat. 

"Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan rencana damai asli," papar Erekat. 

Penasehat senior Trump, Jared Kushner yang menjadi perancang rencana AS itu menyalahkan Abbas atas kekerasan yang terjadi. 

"Saya pikir dia memiliki tanggung jawab. Dia menyerukan untuk beberapa hari kemarahan sebagai respon, dan dia menyatakan itu sebelum dia bahkan melihat rencana itu," ujar Kushner yang juga menantu Trump. 

Palestina menganggap rencana Trump itu terlalu menguntungkan Israel dan mempersulit upaya Palestina mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.


(ims)     

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *