sekilasdunia.com - Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengungkapkan pemerintah butuh Rp30 triliun untuk membentangkan tol di sepanjang Pulau Jawa.
Adapun dana tersebut dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan tol dari Probolinggo-Banyuwangi. Sebab, saat ini tol Trans Jawa baru beroperasi dari Merak hingga Probolinggo sepanjang 1.056,38 kilometer (km).
Saat ini, Bina Marga mulai membangun tol Probolinggo-Banyuwangi. Namun, baru tahap 1 Gending-Besuki sepanjang 49,7 km.
"Dan kami sedang dalam taraf perhitung-perhitungan untuk bisa sampai paling tidak ke Situbondo. Karena untuk menyelesaikan sampai ke Banyuwangi kita butuh dukungan pemerintah sebesar hampir Rp30 triliun," ucap Hedy dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu (12/4/2023).
Meski demikian, Hedy belum yakin pemerintah mau menggelontorkan dana sebesar itu.
"Ini kelihatannya belum ada keputusan apakah negara akan melakukan itu (mengeluarkan Rp30 triliun)," ujarnya.
Kementerian PUPR sendiri menilai pembangunan tol hingga ke Banyuwangi itu bisa semakin melancarkan pendistribusian barang dan jasa serta meningkatkan roda penggerak perekonomian bagi masyarakat di Jawa.
Berdasarkan catatan Kementerian PUPR, manfaat dari terbangunnya tol Trans Jawa ini tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antarkota. Tetapi, dapat diintegrasikan dengan kawasan-kawasan industri dari Merak hingga Jawa Timur serta mendukung banyak akses ke destinasi pariwisata yang ada.
Perlu diketahui, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terdiri dari dua tahap pelaksanaan konstruksi.
Adapun yang pertama, tahap satu ruas Gending-Besuki sepanjang 49,7 km yang saat ini dimulai pembangunannya, ditargetkan konstruksinya selesai pada 2024 mendatang. Tol ini juga memiliki tiga seksi yaitu seksi 1 Gending-Kraksaan (12,88 km), seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,20 km) seksi 3 Paiton-Besuki (25,60 km).
Kedua, tahap dua dari ruas Besuki-Banyuwangi sepanjang 125,72 km dan ditargetkan konstruksinya selesai setelah 2024.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap 1 dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp10,8 triliun yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi.
Dalam pembangunan itu telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 24 Januari 2023 lalu dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang telah diterbitkan pada 3 Februari 2023.
(ims)
« Prev Post
Next Post »