
sekilasdunia.com - TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force) menggelar Air Staff Talks 2025 sebagai bagian dari komitmen dan upaya untuk memperkuat kemitraan strategis di antara kedua angkatan udara.
“Kemitraan strategis juga telah terjalin melalui berbagai kegiatan serta inisiatif, yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas, kemampuan personel, dan hubungan bilateral di antara TNI AU-RAAF,” tulis Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau) dikutip Jumat (30/5/2025).
Dalam pertemuan yang digelar pada 21 hingga 22 Mei 2025 di Headquarters Air Command di RAAF Base Glenbrook Australia tersebut, delegasi TNI AU dipimpin oleh Asisten Operasi (Asops) KSAU Marsda TNI Minggit Tribowo. Sementara AVM Glen Braz, yang sehari-hari menjabat sebagai Air Commander Australia (Acaust), bertindak sebagai ketua delegasi RAAF.
Salah satu kegiatan dalam Air Staff Talks 2025 yaitu kunjungan delegasi TNI AU ke sejumlah unit RAAF, seperti Skadron 37 RAAF Base Richmond yang mengoperasikan pesawat C-130J. Asops KSAU berserta rombongan kemudian menerima penjelasan terkait metode Cargo Delivery System (CDS) yang dilakukan oleh angkatan udara Australia.
Satuan RAAF lainnya yang turut dikunjungi oleh Asops KSAU beserta rombongan yaitu Skadron 35, yang mengoperasikan pesawat angkut militer C-27 Spartan. Skadron tersebut berlokasi di RAAF Base Amberley.
Delegasi TNI AU kemudian kemudian mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung demonstrasi pengisian bahan bakar di udara (air to air refueling/AAR) dengan menggunakan pesawat tanker KC-30 dari Skadron 33 RAAF.
“KC-30 berangkat dari Sydney guna melaksanakan pengisian bahan bakar kepada 4 (pesawat tempur) F-18 Super Hornet dengan menggunakan Drone System, serta melaksanakan air refueling ke pesawat angkut C-17 dengan menggunakan Boom System. Setelah itu, pesawat yang digunakan oleh Asops KSAU melaksanakan air refueling ke (pesawat) KC-30 lain di perairan Brisbane Australia,” tulis Dispenau.
Pelaksanaan AAR menggunakan KC-30 dinilai sangat efektif lantaran memiliki 2 sistem AAR sekaligus, di mana hal tersebut cocok untuk digunakan oleh TNI-AU yang memiliki beberapa pesawat tempur dengan platform AAR yang berbeda.
« Prev Post
Next Post »