Presiden FAM Mendadak Mundur, Sepakbola Malaysia Sedang Krisis

sekilasdunia.com - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) saat ini sedang mengalami krisis, keadaan itu membuat publik bertanya-tanya tentang apa penyebabnya.

Presiden FAM Mohd Joehari Ayub pun dikabarkan telah mengundurkan diri secara mendadak.

Hal ini digambarkan sebagai situasi yang menyedihkan, dengan individu-individu di dalam asosiasi yang seolah-olah 'bermain-main di gubuk'.

Itulah yang disimpulkan oleh pengamat sepak bola Malaysia, Mohd Sadek Mustaffa, ketika diminta mengomentari masalah tersebut. Ia melihat konstitusi FAM, salah satu asosiasi olahraga terbesar di Malaysia, sedang dipermainkan.

Sadek menegaskan bahwa badan pengurus tersebut merupakan lembaga masyarakat tetapi tidak dihormati oleh pihak-pihak tertentu.

Terutama ketika mereka seharusnya meningkatkan standar sepak bola nasional ke tingkat yang lebih baik dan tidak melakukan tindakan 'di luar lapangan' yang buruk seperti ini.

"Saya melihatnya seolah-olah ada permainan politik yang sedang direncanakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjadikan Joehari sebagai patung cendana, Lembaga konstitusional FAM sepertinya sedang dipermainkan, Dengan kekacauan seperti ini, citra FAM dan sepak bola nasional akan terus merosot dan kehilangan kepercayaan dalam hal tata kelola, Ini akan memberikan persepsi negatif terhadap FAM dan saya berharap kekacauan ini tidak menjadi tren, tidak hanya bagi FAM tetapi juga bagi asosiasi olahraga nasional (NSA) lainnya. Mereka yang berada di FAM perlu melihat kontribusi mereka secara profesional. Apa pun itu, saya berharap Joehari dapat mengatakan yang sebenarnya agar dosa atau bebannya tidak sampai ke liang lahat." ujar Sadek.

Sebelumnya, sepak bola Malaysia terguncang setelah diketahui bahwa kursi Presiden FAM sudah kosong ketika Joehari mengajukan surat pengunduran dirinya Jumat lalu.

Menurut sumber, pertemuan khusus diperkirakan akan diadakan minggu ini untuk membahas dan mengonfirmasi surat pengunduran diri tersebut.

Oleh karena itu, Sadek, yang juga Dosen Senior di Fakultas Sains dan Rekreasi, UiTM Shah Alam, mendesak Kementerian Pemuda dan Olahraga (KBS) melalui Kantor Komisioner Olahraga (PJS) untuk memantau dan mencari tahu penyebab insiden mendadak ini.

"FAM berada dalam Undang-Undang Pengembangan Olahraga sehingga KBS dapat meninjau tata kelola induknya jika terjadi hal-hal yang tidak terduga dalam sistem dan kepemimpinan mereka, atau pelanggaran undang-undang tersebut," ujarnya.

"PJS seharusnya tidak membiarkan hal ini terjadi di NSA karena memberikan citra yang sangat tidak sehat."

"Mustahil bagi FAM untuk ingin mengadakan pemilihan setiap enam bulan."

Sementara itu, pakar sepak bola Malaysia lainnya yakni Zulakbal Abd Karim menilai bahwa keputusan Joehari untuk meninggalkan jabatannya tidak akan menyelesaikan masalah internal FAM.

Oleh karena itu, ia menilai seluruh anggota Komite Eksekutif (Exco) juga perlu dirombak total guna mengakomodasi aspirasi presiden yang baru.

"Joehari ditunjuk pada kongres terakhir bersama anggota Exco lainnya, Ketika presiden meninggalkan jabatannya, semua timnya seharusnya juga ikut serta (mundur), Mari kita adakan proses pemilihan baru dengan semua posisi yang diperebutkan sehingga susunan baru akan lebih harmonis dan efektif, Percuma saja menunjuk presiden baru, tapi di balik itu semua masih ada masalah keharmonisan, masalah yang sama akan terus terulang dan tidak akan terselesaikan”

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *