sekilasdunia.com, Jakarta - Penyebaran virus Corona dan menurunnya turis China menjadi perhatian pemerintah. Menparekraf Wishnutama Kusubandio menutup kekurangan itu dengan menggenjot kuantitas wisatawan domestik.
Wabah virus Corona yang datang dari turis China masih menjadi polemik internasional. Di Bali sendiri, pembatalan kedatangan terbesar terjadi saat Imlek.
Kebijakan pemerintah menutup penerbangan ke dan dari China dalam jangka waktu yang belum ditentukan berpotensi menurunkan jumlah turis China.
"Makin panjang wabah virus Corona, maka makin panjang masa recovery-nya," ujar Wishnutama di Gedung Binagraha, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).
Wishnutama berharap turis dari Eropa tak terpengaruh kasus virus Corona. Dia akan terus memantau perkembangan pemesanan wisata turis Eropa yang biasanya berlangsung di bulan ini untuk berlibur di Indonesia pada Juni hingga Agustus
Selain itu, Wishnutama akan menambal hilangnya turis China, yang dalam sehari biasanya bisa datang sekitar 6.000 orang, dengan menggalakkan wisatawan lokal. Bekas bos NetTV itu mengandeng Kementerian Perhubungan.
"Jadi usaha untuk meningkatkan wisatawan lokal untuk berlibur di Indonesia ini adalah salah satu upaya kita untuk melindungi atau menjaga industri pariwisata secara umum, khususnya di Bali sulsel dan di daerah Bintan," kata Wishnutama.
"Rencananya, mau ada diskon buat tiga rute domestik; Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan. Jadi, ini upaya yang kita lakukan, karena di beberapa tempat dampaknya terasa sekali," Wishnutama menuturkan.
Merujuk kepada pernyataan Putu Winastra, sekretaris Association of The Indonesian Tours and Travel (ASITA) Bali, gairah wisatawan nusantara memang masih cukup tinggi dalam periode gempuran wabah virus Corona. Bali masih baik-baik saja kendati kehilangan 5.000 wisatawan China.
Lagipula, masih cukup banyak turis China yang datang ke Bali melalui pintu lain. Di antaranya Thailand dan Singapura. (ims)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »