sekilasdunia.com – Rumor yang telah menyebar yang mengatakan
bahwa dengan meminum alkohol mampu membunuh virus corona yang ada di dalam
tubuh. Lebih dari 200 orang dilaporkan dirawat di Khuzestan berdasarkan Iranian
Labour News Agency.
"Beberapa warga di Ahwaz
mendapatkan kabar bahwa minum alkohol mampu membantu mereka melawan virus
corona, jadi mereka meminumnya sebagai tindakan pencegahan," ungkap Ali
Ehsanpour, juru bicara universitas Ahwaz, Fakultas Ilmu Pengetahuan Medis.
Negara Republik Islam Iran
melarang warganya meminum alkohol yang ada dalam minuman, maka mereka meminum
alkohol yang berasal dari industri yang biasa digunakan sebagai sanitiser.
Di Khuzestan, sebanyak 218 orang
dikirim ke rumah sakit karena keracunan alkohol sedangkan angka infeksi di sana
sebanyak 73 orang.
Semenjak penyebaran virus
SARS-CoV-2 dari penyakit COVID-19 hingga menjadi pandemi global, ada rumor yang
menyatakan bahwa mengkonsumsi alkohol dapat menghilangkan virus corona dalam
tubuh.
Walaupun belum diuji secara
ilmiah, banyak masyarakat yang percaya akan hal tersebut. Terbukti dengan
tewasnya 73 orang akibat mengkonsumsi alkohol terkontaminasi secara berlebihan
di Iran dalam seminggu terakhir ini.
Mengutip Kantor berita resmi
IRNA, Juru Bicara Universitas Ilmu Kedokterah Ahwas, Ali Ehsanpour, mengatakan
setidaknya sejak 6 Maret lalu terdapat 500 orang yang mengunjungi rumah sakit
di Provinsi Khuzestan karena keracunan Alkohol.
Ehsanpour mengaitkan lonjakan
kematian dengan alkohol yang terkontaminasi dengan rumor yang mengklaim bahwa
minum alkohol bisa menghilangkan virus corona.
Setidaknya sebanyak 46 orang
tewas di daerah Khuzestan, 15 di daerah Alborz dan 12 di daerah Mazandaran.
Padahal, penjualan dan
mengkonsumsi minuman beralkohol dilarang di kalangan warga Muslim di Iran. Di
bawah hukum Iran, mereka yang memproduksi, membeli atau menjual minuman
beralkohol dapat dihukum penjara dan dicambuk.
Setidaknya, hingga saat ini,
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus corona sudah menjadi pandemi
global dengan jumlah kematian hampir 4.300 kasus, dengan sekitar 118.000 kasus dikonfirmasi.
(ims)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »