sekilasdunia.com - Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk tegas menegur pelaku hiburan yang tak taat protokol.
"Kita sudah kerja sama dengan KPI. Coba tanya mereka. Coba tanya KPI, kenapa mereka tidak tegur pelaku hiburan, padahal sudah koordinasi dengan Satgas," ujar Wiku saat dihubungi, Minggu (10/1).
Wiku menegaskan, semua institusi harus berkolaborasi dan mengambil peran masing-masing untuk mengendalikan COVID-19. Dalam artian, ketentuan ini tidak bisa hanya ditangani dan bergantung pada Satgas.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Zubairi Djoerban, mengemukakan pendapatnya di Twitter.
“Karena face shield saja tak ada gunanya. Sungguh, sama sekali tak berguna mau dimodifikasi seperti apapun jika tanpa masker,” tulis Zubairi dikutip dari twitter (@profesorzubairi), Senin (11/1/2021).
Zubairi juga mengimbau para pelaku hiburan untuk lebih menunjukkan kepedulian terhadap penanganan COVID-19 yang jumlah pasiennya terus meningkat.
“Tolong tunjukkan kepedulian. Angka kematian akibat COVID-19 itu sudah mencapai 24.129 orang. Mau makin tidak terkendali?”
Sebelumnya, jagat media sosial diramaikan oleh kritikan masyarakat untuk pelaku hiburan di televisi. Di tengah gencarnya imbauan mematuhi protokol kesehatan COVID-19, para pelaku hiburan kebanyakan hanya mengenakan face shield tanpa memakai masker.
Pada dasarnya, face shield merupakan salah satu alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari percikan kimia dan benda berbahaya. Face shield hanya berguna untuk melindungi area wajah dari percikan makrodroplet. (ims)
« Prev Post
Next Post »