sekilasdunia.com - Kondisi krisis BBM (Bahan Bakar Minyak) yang terjadi di Provinsi Bengkulu belakangan ini berdampak pada kepanikan masyarakat yang terpantau hingga Senin pagi mengantre di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), khususnya di Kota Bengkulu.
Antrean panjang bahkan berlapis baik kendaraan roda dua dan roda empat, terjadi mulai Minggu malam hingga siang ini, seperti yang ada di SPBU BLK - Kebun Tebeng.
Seperti yang disampaikan Rafen yang mengantre dari jam 06.00 WIB namun sampai kisaran jam 09.00 WIB, belum juga beranjak dari tempat itu walaupun sebenarnya SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tersebut belum buka karena belum ada pendistribusian BBM dari Pertamina.
"Saya ngantre dari jam 06.00 WIB, ini saja ada yang ngantre dari jam 05.00 WIB. Tapi kita masih bertahan disini sampai minyak (BBM) datang, karena di eceran juga sekarang juga belum tentu ada. Jadi menunggu disini saja," katanya.
Demikian disampaikan Marjan, Warga Kelurahan Lingkar Timur Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu yang mengatakan juga memilih mengantre sampai BBM tiba.
Marjan mengatakan, kondisi kelangkaan BBM sudah terjadi dalam seminggu terakhir sehingga menyulitkan warga untuk melakukan aktivitas normal seperti biasanya.
"Informasinya BBM sudah tiba tadi malam, tapi ternyata ini katanya belum ada. Jadi kita juga sudah terlanjur mengantre, sudah terjepit disini," katanya sembari mengatakan bahkan kondisi kelangkaan dan antrean panjang BBM merata terjadi di seluruh SPBU di Kota Bengkulu.
"Harapannya kepada pemerintah, ini dicarikan solusinya sehingga masyarakat tidak sulit seperti ini. Ini sudah sering terjadi, maunya BBM ini terus tersedia," tambahnya.
Sementara itu dari pantauan RRI di SPBU Tanah Patah, juga terjadi antrean panjang sejak pagi. Masyarakat pun mengantre dari dua sisi arah SPBU yakni dari arah Tanah Patah dan Simpang SKIP yang selama ini tidak pernah terjadi, karena masyarakat berharap bisa mendapatkan BBM ditengah kondisi kritis dan roda ekonomi yang harus terus berjalan.
Bahkan diantara masyarakat yang mengantre merupakan pegawai kantoran yang sebenarnya masih di waktu jam kerja.
"Ya mau bagaimana lagi, jadi izin dulu dari kantor untuk mengantre BBM. Kalau tidak besok tidak bisa kerja karena BBM kendaraan sudah mau habis," ujar salah seorang pegawai pemerintah daerah yang tidak ingin disebutkan namanya.
« Prev Post
Next Post »