
sekilasdunia.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama ribuan prajurit TNI menggelar doa istighosah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025). Kegiatan ini digelar sebagai bentuk ikhtiar spiritual sekaligus wujud kebersamaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dalam suasana khidmat, doa bersama dipanjatkan dengan penuh harapan agar Indonesia senantiasa diberi perlindungan, kekuatan, dan kedamaian," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, dalam keterangannya, Senin.
Kegiatan ini juga menghadirkan ratusan anak yatim sebagai bentuk kepedulian sekaligus doa tulus dari generasi penerus bangsa.
Ustaz Adi Hidayat yang mengisi ceramah dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya menjaga spiritualitas sebagai fondasi kekuatan bangsa.
“Jika negara ingin kokoh, jika negara ingin kuat, maka falya buduu rabba haadzal bait, jaga nilai-nilai spiritualitas kita karena semua apa yang kita kerjakan itu sumbernya bersumber dari kebersihan jiwa kita," ujar dia.
Ia juga menekankan bahwa bangsa Indonesia sudah memiliki modal besar untuk membangun kekuatan pertahanan. Namun, perlu ada kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman sesuai Visi dan Misi TNI Prima.
“Profesional, responsif, kemarin responsifnya sudah luar biasa, integratif dengan segala unsur yang lain, modern, alutsista sudah bagus, perlengkapan sudah baik, tinggal bagaimana kita beradaptasi dengan suasana yang terus berubah," tambah dia.
Kegiatan doa bersama di Monas ini menjadi pengingat bahwa kekuatan bangsa lahir dari sinergi antara ketangguhan militer, kekuatan iman, serta doa-doa tulus rakyat.
TNI menegaskan komitmennya menjaga soliditas, memperkuat sinergi lintas elemen bangsa, serta tetap dekat dengan rakyat sebagai fondasi persatuan Indonesia.
Menyikapi aksi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu terakhir, Presiden Prabowo Subianto meminta TNI dan Polri solid serta bekerja sama dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Selain itu, dengan memperhatikan faktor-faktor keamanan, baik yang dimiliki secara individu, pribadi, dan pejabat serta institusi negara, beliau telah menugaskan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu mengambil langkah-langkah terukur dan tegas terhadap terjadinya kegiatan pelanggaran hukum dan pelanggaran terhadap penegakkan hukum,” ucap Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, membacakan instruksi Presiden, Minggu (31/8/2025).
Presiden, kata Menhan, menegaskan agar semua tindakan yang bersifat kriminal, baik itu dalam bentuk pengerusakan fasilitas umum maupun harta pribadi, dapat ditindak tegas secara hukum.
« Prev Post
Next Post »