sekilasdunia.com - Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata, sedang berada dalam misi mencari pemain-pemain terbaik untuk masa depan.
Simon menjadi ujung tombak dalam pencarian pemain potensial yang akan bermain untuk Timnas Indonesia.
Pengalamannya di Ajax Amsterdam membuat dia mendapatkan tugas besar dari PSSI.
Tentunya, ini jadi misi yang tidak mudah karena wilayah Indonesia yang luas.
Selain itu, data pemain muda di Tanah Air memang belum terlalu lengkap dan butuh kerja ekstra untuk memulai hal ini.
Simon Tahamata menjelaskan bahwa sejak awal dia langsung ingin mengabdikan diri untuk Timnas Indonesia.
Mencari pemain-pemain potensial adalah tugas yang berat karena butuh energi yang besar.
Apalagi, usianya sudah tidak muda dan Indonesia memiliki wilayah yang luas.
"Langkah awalnya sudah cukup baik. Ada beberapa database pemain dari berbagai daerah."
"Tetapi untuk memastikan, saya harus lihat dan nilai sendiri seperti saat pertama kali datang."
"Pada 26 Mei di hari ulang tahun, saya bilang ke Pak Erick: 'Jangan kasih saya laptop atau komputer tetapi kasih saya bola karena di bola saya punya kehidupan'. Selalu begitu hingga usia saya 69 tahun sekarang."
"Jadi saya harus konsisten, observasi, dan buka komunikasi dengan orang-orang di lapangan," kata Simon Tahamata
Sejauh ini banyak pemain yang memiliki kemampuan dan belum masuk radar tim-tim besar.
Tentunya ada beberapa aspek yang harus ditingkatkan untuk bisa bersaing di level lebih tinggi.
Selain itu, mereka memiliki tanggung jawab besar untuk membangun masa depan Timnas.
"Dalam hal teknik, mereka punya modal bagus."
"Tetapi untuk bersaing di level dunia, mental dan pemahaman taktik harus ditingkatkan."
"Itu sebabnya scouting tak hanya melihat pemain saat bertanding tetapi juga bagaimana dia berpikir dan beradaptasi," terangnya.
Simon menambahkan bahwa dia sudah memiliki gambaran setelah mulai berkeliling di Indonesia.
Dia juga terus membagikan ilmu agar para pemain bisa mendapatkan pengalaman baru.
"Saya pergi ke Bali, Bogor, Palu, dan Jawa. Saya bilang saya ingin bekerja dengan anak-anak."
"Saya mau kasih contoh bagaimana cara mendapatkan bola dari arah depan, apakah diterima dengan kaki kiri atau kaki kanan."
"Latihan harus dengan intensitas tinggi. Seperti di Belanda, semua anak-anak berlatih keras."
"Dalam bermain sepak bola, apa yang paling penting? Jika ada pemain berlari dua, tiga, atau lima kilometer sepanjang pertandingan, lihat bagaimana dia berlari," tutupnya.
« Prev Post
Next Post »
.jpg)