sekilasdunia.com – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar acara tabur bunga di lokasi pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021) pagi. Tabur bunga digelar setelah Basarnas memutuskan untuk menghentikan operasi pencarian terhadap korban.
Sebanyak 50 orang perwakilan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bertolak menuju di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Para keluarga menggunakan KRI Semarang, berangkat tepat pukul 06.30 WIB, dengan cuaca cerah cenderung berawan dari Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (22/1).
Tampak hadir di lokasi Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito, sebagai perwakilan otoritas yang mendampingi jalannya seremoni duka.
Setelah menempuh kurang lebih 3 jam perjalan, barulah pada pukul 9.30 WIB, kapal pun sampai ke lokasi jatuhnya pesawat. Pada keluarga korban membawa keranjang bunga yang sudah disiapkan pihak maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Bunga ditaburkan ke laut dan kemudian tangis keluarga pecah. Para keluarga terlihat tak kuasa menahan tangis, suasana semakin haru dengan iringan musik dari KRI Semarang.
"Kami berharap keluarga korban mendapat ketabahan menghadapi cobaan ini, dan korban meninggal diberikan tempat di sisi-Nya," ungkap Budi.
Perlu diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 dinyatakan hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2020 pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Pesawat rute Jakarta-Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, seremoni tabur bunga dilakukan usai operasi SAR gabungan selama 13 hari secara resmi dihentikan. Diketahui, Operasi awalnya dilakukan selama 7 hari pertama dan dilakukan perpanjangan sebanyak 2 kali dengan masing-masing tiga hari dalam masanya.
(ims)
« Prev Post
Next Post »