sekilasdunia.com - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengatakan, harga gabah dan beras secara keseluruhan mengalami penurunan di sejumlah provinsi.
"Salah satu tanda yang dapat dilihat adalah panen raya sudah merata di beberapa wilayah sehingga ketersediaan beras terus tersedia untuk pedagang maupun pasar di seluruh Indonesia," kata Pudji, dikutip dari keterangan persnya, Senin (3/4/2023).
Pudji juga menjelaskan, hasil pengamatan BPS di 90 kota indeks harga konsumen (IHK) menunjukkan bahwa terdapat 29 kota yang telah mengalami penurunan harga beras. Penurunan harga besar terendah terjadi di Kota Mataram.
"Harga gabah kering panen di tingkat petani pada Maret 2023 menurun sebesar 7,65 persen dibandingkan Februari 2023," tuturnya.
"Demikian juga dengan harga gabah kering giling yang menurun sebesar 5,99 persen secara bulanan atau month-to-month (mtom) dan meningkat sebesar 13,10 persen secara yoy," katanya.
Pudji menerangkan, kenaikan harga beras secara bulanan tertinggi hanya terjadi di tingkat eceran dan kenaikan harga beras tertinggi secara tahunan terjadi di tingkat penggilingan.
"Di sisi lain, pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk klasifikasi medium dan premium berdasarkan zonasi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, panen raya sudah dimulai sejak pertengahan Februari hingga April 2023.
Dia menyebutkan, berlangsungnya panen raya secara merata di seluruh Tanah Air membuat ketersediaan dan pasokan beras nasional secara otomatis tercukupi.
"Seperti yang sering disampaikan Bapak Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) posisi pasokan dan ketersediaan beras kita saat ini dalam kondisi aman," katanya.
Perlu diketahui, produksi beras pada tahun 2022 mencapai 31,54 juta ton atau naik 0,29 persen jika dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah 31,36 juta ton.Sementara kebutuhan konsumsi hanya mencapai 30,20 juta ton. Dengan demikian terdapat surplus beras dalam negeri sebesar 1,3 juta ton tahun lalu.
(ims)
« Prev Post
Next Post »