
sekilasdunia.com - Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono turun tangan langsung, tawarkan tanah Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan harga spesial kepada para investor pengembang anggota Real Estate Indonesia (REI).
Selain itu, Basuki juga menjanjikan proses cepat, transparan, dan aman. Tentu saja, aksi Basuki ini menarik perhatian. Bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga strategi pemasaran yang tak biasa. Basuki seolah banting setir menjadi seorang marketing officer andal, turun tangan langsung menawarkan lahan di IKN kepada investor.
Menurutnya, saat ini sudah banyak yang meminati IKN, dari China, Malaysia, dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Kemarin yang di depan kantor itu kan ada tanah. Dia (investor UEA) mau bikin mixed use. Dia mau bikin wakafnya juga untuk masjid, 2 hektar untuk masjid," ungkap Basuki, Jumat (16/5/2025).
Basuki menunjukkan ketertarikan investor global terhadap IKN yang menurutnya bukan sekadar proyek nasional, tapi magnet investasi yang menarik perhatian dunia.
"Apapun insentifnya, kalau mau mulai, lahan tersebut sudah diplang. Jadi saya kira, untuk di IKN, insya Allah, saya bersama para deputi selalu mengawasi betul, untuk bisa menguruskan legalitas lahannya," ujar Basuki, menekankan kemudahan dan keamanan berinvestasi di IKN.
Basuki menambahkan, kalau ada pengembang REI tertarik, jangan berhubungan dengan siapa-siapa, kecuali dengan dirinya langsung.
Dia menjamin, prosesnya akan lebih cepat, lebih transparan, aman, tak ada yang mengganggu dan memalaki. Otorita IKN juga membuka ruang kerjasama untuk pembangunan Lifestyle Hub seperti kuliner, food and beverages, dan pusat belanja guna menghadirkan keramaian dan daya tarik di kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Menurutnya, Otorita IKN tidak semata-mata menjual tanah, melainkan membutuhkan investasi. Saat ini, pihaknya membutuhkan investasi. Basuki pun menyebutkan harga tanah yang masih sangat rendah, dan terjangkau. Contoh tanah dengan harha tertinggi di Jalan Nasional yang mencapai Rp 800.000 per meter persegi.
Sementara harga tanah yang berlokasi yang menjorok ke dalam di belakang Istana Kepresidenan bervariasi mulai dari Rp 100.000, Rp 200.000, hingga Rp 400.000 per meter persegi.
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa membangun kota baru bukan sekadar membangun infrastruktur fisik, tapi membangun kehidupan dan masa depan. Untuk itu saya sekali lagi mengajak REI sebagai mitra strategis untuk berpartisipasi aktif dan berkolaborasi dalam pembangunan ibu kota," tuntas Basuki
« Prev Post
Next Post »