
sekilasdunia.com - Ribuan jejak kaki dinosaurus ditemukan di dinding batu curam di Valle di Fraele, sebuah lembah glasial di kawasan Taman Nasional Stelvio, dekat Kota Bormio, wilayah Lombardy, Italia utara.
Situs ini disebut sebagai salah satu lokasi jejak dinosaurus terkaya di dunia untuk periode Trias, lebih dari 200 juta tahun lalu.
Bormio sendiri menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Milan–Cortina 2026.
Secara keseluruhan, jejak kaki dinosaurus itu membentang sepanjang sekitar lima kilometer. Sebagian di antaranya berukuran hingga 40 sentimeter dan masih memperlihatkan bekas cakar yang jelas.
"Ini merupakan salah satu situs jejak kaki terbesar dan tertua di Italia, serta termasuk yang paling spektakuler yang pernah saya lihat selama 35 tahun," ujar ahli paleontologi dari Museum Sejarah Alam Milan Cristiano Dal Sasso dalam konferensi pers pada Selasa (16/12/2025) di kantor pusat Pemerintah Daerah Lombardy.
Para peneliti memperkirakan jejak tersebut ditinggalkan oleh kawanan dinosaurus herbivora berleher panjang, kemungkinan besar dari jenis Plateosaurus.
Hewan purba ini hidup lebih dari 200 juta tahun lalu, ketika wilayah yang kini menjadi Pegunungan Alpen masih berupa laguna hangat. Pada masa itu, kawasan tersebut memiliki pantai berlumpur yang menjadi tempat ideal bagi dinosaurus untuk berjalan dan meninggalkan jejak kaki di dekat perairan.
"Jejak-jejak ini terbentuk ketika sedimen masih lunak, di dataran pasang surut yang luas di sekitar Samudra Tethys," kata ahli jejak fosil (iknolog) Fabio Massimo Petti dari Museum MUSE di Trento, yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut.
Menurut Petti, lumpur tempat dinosaurus itu berjalan kemudian mengeras dan berubah menjadi batuan. Proses ini memungkinkan detail anatomi kaki dinosaurus terawetkan dengan sangat baik.
"Bekas jari-jari kaki, bahkan hingga cakar, masih dapat diamati dengan jelas," tambahnya.
Dalam proses geologi jangka panjang, Lempeng Afrika perlahan bergerak ke arah utara dan menutup Samudra Tethys. Pergerakan ini menyebabkan lapisan batuan sedimen yang semula membentuk dasar laut terlipat dan terangkat, hingga akhirnya membentuk Pegunungan Alpen.
Akibat perubahan tersebut, jejak kaki dinosaurus yang awalnya berada pada permukaan horizontal kini berada dalam posisi hampir vertikal di lereng gunung.
Situs ini, menurut keterangan para ahli, pertama kali terlihat pada September lalu oleh seorang fotografer satwa liar yang saat itu sedang memotret rusa dan burung hering berjanggut di kawasan tersebut.
Presiden Panitia Penyelenggara Olimpiade Milano–Cortina 2026 Giovanni Malago menyebut penemuan ini sebagai kejutan bernilai tinggi.
"Penemuan ini merupakan kejutan berharga menjelang Olimpiade Milan–Cortina 2026," tutur Malago.
Karena lokasi penemuan berada di kawasan terjal dan tidak dapat diakses melalui jalur pendakian, para peneliti berencana menggunakan drone serta teknologi penginderaan jauh untuk melakukan kajian lebih lanjut.
You are reading the newest post
Next Post »