Mengenal Proyek Kilang Minyak di Tuban yang Bikin Warga Jadi Miliarder

sekilasdunia.com  –  Lokasi  proyek kilang Pertamina, warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliarder. Hal itu karena warga menerima ganti rugi pembebasan lahan, di antaranya ada yang mencapai miliaran rupiah.

“Harga ganti rugi lahan di sini sekitar Rp 600 ribu dan tertinggi Rp 800 ribu per meter persegi,” kata Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto, kepada wartawan, Selasa (16/2).

Dengan nilai pembebasan lahan yang jauh di atas harga pasaran tersebut, sejumlah warga Desa Sumurgeneng pun jadi miliarder. Menurut Gihanto, warganya ada yang memiliki lahan antara setengah hektare hingga 4 hektare. 

"Kalau yang tanahnya 4 hektare itu dapat ganti rugi sampai Rp 26 miliar," ujarnya. 

Lahan yang dibebaskan Pertamina itu sendiri akan digunakan untuk proyek Kilang Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR). Untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, Pemerintah menugasi Pertamina membangun kilang baru (NGRR) dan meningkatkan kapasitas kilang yang sudah ada (Refinery Development Master Project/RDMP). 

"Mengingat kebutuhan bahan bakar dan upaya pencapaian ketahanan energi di dalam negeri, Indonesia membutuhkan pertumbuhan industri kilang minyak di dalam negeri," demikian dinyatakan di laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). 

Kilang Minyak Tuban masuk kategori proyek pembangunan kilang minyak baru, dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari. Perencanaan pembangunan Kilang Minyak Tuban akan menggunakan konfigurasi petrokimia (terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama/TPPI).

Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi mengatakan, proyek ini memiliki nilai investasinya yang besar mencapai Rp211,9 triliun. Keberhasilan proyek ini akan memberikan manfaat sangat besar bagi anak bangsa. Oleh karena itu, pihaknya mewajibkan untuk dikawal.

"Alhamdulilah, kami sempat ke sana (Tuban) sebelum adanya PSBB (pembatasan sosial berskala besar) ini. Kepala BKPM menaruh perhatian sangat besar pada proyek Tuban. Beliau membentuk tim khusus untuk mengawal investasi ini sampai jadi, bahkan tidak segan untuk turun langsung. Di samping nilai investasinya yang besar mencapai Rp211,9 triliun, keberhasilan proyek ini akan memberikan manfaat sangat besar bagi anak bangsa. Oleh karena itu, wajib dikawal. Targetnya 2026 sudah bisa beroperasi," ungkap Imam.

Proyek kilang ini sebenarnya ditargetkan sudah mulai dibangun pada 2020 lalu dan selesai pada 2024. Tapi pelaksanaannya tertunda, antara lain karena masalah pembebasan lahan, yang akhirnya kini membuat warga Desa Sumurgeneng jadi miliarder. 

(ims)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *