Dirut Bulog Akan Cuci Ulang 1200 Ton Beras Rusak Temuan Komisi IV DPR RI

By On Oktober 03, 2025

 


sekilasdunia.com - Direktur Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menanggapi terkait temuan 1.200 ton beras tidak layak konsumsi. Temuan itu merupakan hasil inspeksi mendadak (sidak) Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto ke Gudang Perum Bulog Tabahawa, Maluku Utara.


Rizal mengatakan telah menggunakan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan dalam perawatan beras di gudang. Menurutnya, pemeliharaan beras sudah dilakukan secara lengkap, mulai dari triwulan, bulanan, mingguan, bahkan harian. Selain it, pihaknya juga mengecek secara acak terhadap kualitas beras-beras tersebut.


"Sehingga diharapkan dari langkah-langkah kami yang bertingkat, bertahap, dan berlanjut ini bisa menyajikan beras-beras yang layak dan betul-betul sehat dikonsumsi oleh masyarakat," kata Rizal saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).


Saat ini, pihaknya melakukan pendalaman terhadap kondisi beras rusak di gudang. Ia pun memastikan beras yang rusak akan melalui tahap reprocessing.


"Intinya kami akan melaksanakan reprocessing. Reprocessing ini kami bersihkan, kami cuci ulang," jelas Rizal.


Usai melalui tahap tersebut, Rizal menyebut pihaknya akan melakukan uji laboratorium ulang untuk mengecek kelayakannya. Apabila memenuhi standar, dapat dikonsumsi masyarakat. Jika tidak, dapat digunakan untuk pakan ternak.


"Kalau layak kita konsumsikan kepada masyarakat. Kalau yang tidak layak nanti kita sisakan untuk diolah menjadi pakan ternak," imbuhnya.


Namun, ia belum bisa memastikan jumlah pasti beras yang rusak, termasuk wilayah yang mengalami beras rusak.


"Yang namanya, mohon maaf. Kita membeli arah beras kan banyak ya. Kita aja kalau punya anak lebih dari 2-3 kan pasti anak-anaknya. Ada yang bandel, ada yang pintar, ada yang gini kan, macam-macam," terangnya.


Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Perum Bulog Tabahawa, Maluku Utara. Sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kualitas cadangan beras pemerintah (CBP) di daerah, sekaligus menindaklanjuti laporan masyarakat terkait penurunan kualitas beras bantuan.


Dalam sidak tersebut, Tim Komisi IV menemukan sekitar 1.200 ton beras yang tersimpan sejak Mei 2024. Berdasarkan pengecekan visual, sebagian beras impor yang disimpan lebih dari satu tahun masih terjaga kualitasnya. Namun, beras lokal terlihat berubah warna menjadi abu-abu dan dinilai menurun kualitasnya.

 Free Practice MotoGP Mandalika 2025, Luca Marini Tercepat, Marc Marquez Posisi Lima

By On Oktober 03, 2025

sekilasdunia.com - Luca Marini membuat kejutan dengan menjadi pebalap tercepat di Free Practice MotoGP Mandalika 2025. Marini mengungguli Pedro Acosta dan Marco Bezzecchi.

FP MotoGP Indonesia 2025 dihelat di Sirkuit Mandalika pada Jumat (3/10/2025) pagi WIB. Marc Marquez membukukan waktu tercepat di sebagian besar sesi sebelum tergusur di menit-menit akhir.


Raul Fernandez memimpin menit-menit awal sesi. Namun, kemudian Marquez kemudian mengambil alih pimpinan daftar setelah membukukan 1 menit 31,271 detik.


Catatan waktu Marc Marquez itu akhirnya patah di dua menit terakhir. Alex Rins, Pedro Acosta, sampai akhirnya Luca Marini yang menjadi pebalap tercepat di sesi ini. Adik Valentino Rossi itu mencetak 1 menit 30,809 detik.


Acosta menyudahi di posisi kedua dengan selisih 0,136 detik. Bezzecchi ketiga di depan Rins, sedangkan Marc Marquez harus puas di tempat kelima.


Sementara itu Francesco Bagnaia justru mengalami kesulitan di FP I MotoGP Mandalika. Usai menyapu bersih seri Jepang, Bagnaia tercecer di peringkat 17.


Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025

Pos Rider Nat Team

1 Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V)

2 Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16)

3 Marco Bezzecchi ITA Aprilia Factory (RS-GP25)

4 Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1)

5 Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25)

6 Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1)

7 Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)

8 Fabio Di Giannantonio ITA Pertamina VR46 Ducati (GP25)

9 Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V)

10 Alex Marquez SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)

11 Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25)

12 Franco Morbidelli ITA Pertamina VR46 Ducati (GP24)

13 Johann Zarco FRA Castrol Honda LCR (RC213V)

14 Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)

15 Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16)

16 Fermin Aldeguer SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)

17 Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25)

18 Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16)

19 Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1)

20 Somkiat Chantra THA Idemitsu Honda LCR (RC213V)

Bendera Merah Putih Robek Saat Gladi HUT TNI Ke-80 Di Monas, Ini Penjelasan Kapuspen TNI

By On Oktober 03, 2025

 


sekilasdunia.com - Bendera Merah Putih berukuran besar robek saat gladi atau latihan peringatan HUT ke-80 TNI di Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, kemarin. Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah memberi penjelasan soal peristiwa itu.

Dalam video yang viral, tampak bendera Merah Putih berukuran besar sedang dikibarkan di atas Tugu Monas. Peristiwa itu disebut terjadi pada Kamis (2/10/2025).


"Saya jelaskan di sini juga bahwa dalam gladi, latihan itu, kita memang menguji, selain kemampuan prajurit, menguji material yang kita gunakan," kata Freddy kepada wartawan seusai gladi bersih peringatan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).


Dia mengatakan bendera itu robek saat angin bertiup kencang. Dia menduga bahan yang digunakan tidak kuat saat terkena angin kencang.


Freddy mengatakan peristiwa itu membuat pihaknya mengetahui apa yang harus diperbaiki menjelang peringatan HUT ke-80 TNI yang digelar 5 Oktober mendatang. Dia mengatakan latihan tersebut memang ditujukan untuk mengetahui kekurangan menjelang peringatan HUT TNI.


"Jadi bahan kain yang kita gunakan juga kurang bagus sehingga ada sedikit miss di situ. Tapi, berkat latihan itulah, kita mengetahui kemampuan dan batas kemampuan serta kekurangan dari bahan-bahan itu," ungkap dia.


Berdasarkan pantauan detikcom dalam gladi bersih HUT TNI di Monas hari ini, prajurit TNI juga mengibarkan bendera Merah Putih berukuran besar di atas Tugu Monas. Bendera itu tampak berkibar dengan baik dan tidak robek lagi.

Bau Anyir Sudah Tercium Di Lokasi Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

By On Oktober 03, 2025

 


sekilasdunia.com - Warga mengaku mencium bau anyir di sekitar lokasi reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025). 

Pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan penuh kehati-hatian. Diperkirakan, puluhan korban masih berada di bawah reruntuhan bangunan. Berjalan tiga hari sejak insiden kejadian, warga dan petugas mulai mencium bau anyir di sekitar lokasi.

Warga mengaku mencium bau tersebut saat angin berembus.


Wahyono (57), warga Sampang, Madura, sejak hari pertama berada di lokasi untuk memantau salah satu anggota keluarga yang menjadi santri yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya. 

"Iya bau (anyir) kadang-kadang. Ngerasa baunya sekelebat saat angin berembus," kata Wahyono yang tak henti-hentinya menilik proses evakuasi korban dari kejauhan, Rabu (1/10/2025). 

Ia mengaku, salah satu kenalannya ada yang sempat masuk ke depan gerbang asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny yang berjarak 7 meter dari lokasi bangunan yang ambruk. Di sana, bau anyir cukup menyengat. Sementara itu, area reruntuhan disterilkan petugas sekitar 50 meter dari TKP untuk keamanan petugas dan warga selama proses evakuasi berlangsung.


Salah seorang petugas Basarnas yang enggan disebutkan namanya mengaku bau anyir tersebut tak begitu tercium dari luar bangunan, apalagi luar gerbang. "Kalau dari gerbang ponpes, menurut saya belum begitu bau. Tetapi kalau di depan banget (bangunan yang roboh) ya lumayan, Mbak. Apalagi bagi orang yang belum terbiasa (nyium bau mayit)," bebernya. 

Terpisah, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan bahwa petugas mengatakan bahwa bau tersebut dirasakan tapi tidak terlalu menyengat. “Karena sudah dua hari, tapi tidak terlalu bau,” ucapnya.


Sebagaimana diketahui sebelumnya, berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya. Hingga Rabu (1/10/2025), data korban reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny tercatat sementara 108 orang. 18 di antaranya dievakuasi petugas, lima orang dinyatakan meninggal dunia.

Usai Rapat Dengan Danantara Purbaya Makan Di Warung Kaki Lima, Santap Ayam Sambal

By On Oktober 03, 2025

 


sekilasdunia.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kedapatan tengah makan siang di warung kaki lima yang terletak di Jl. Widya Chandra Barat, seusai menghadiri rapat di kantor pusat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.


Di tempat makan yang lokasinya tepat di antara gedung Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan gedung Kantor Pusat Kementerian Investasi/BPKM. Purbaya menyantap sejumlah menu makanan.


Pantauan di lokasi, Rabu (1/10/2025), Purbaya menyantap hidangan ayam sambal hijau. Tampak juga menu berupa satai di meja makannya.


Purbaya makan bareng dengan Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu, dan Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan (Pushaka) Rahayu Puspasari.


Ia melahap santapan itu setelah menghadiri rapat di Wisma Danantara yang akan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sekitar pukul 10.30 WIB pagi tadi.


Rapat yang berlangsung di Wisma Danantara itu membahas Pembahasan Paket Kebijakan dan Stimulus Ekonomi (Bantuan Sosial/ PKH, BSU, Program 8, Harbolnas dan Program lainnya).

Fans Timnas Malaysia Malu Dan Marah Atas Skandal Naturalisasi, Tuntut FAM Dan Pemerintah Tanggung Jawab

By On Oktober 03, 2025

 


sekilasdunia.com - Kelompok suporter paling berpengaruh yang mendukung Timnas Malaysia, Ultras Malaya ikut marah atas sanksi FIFA yang menimpa negaranya.

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkena sanksi FIFA usai memalsukan dokumen naturalisasi tujuh pemain Timnas Malaysia.

FIFA menjatuhkan sanksi dan denda karena FAM melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dokumen terkait kelayakan naturalisasi pemain Timnas Malaysia.

Bahkan 7 pemain naturalisasi Timnas Malaysia yakni Jon Irazabal Iraurgui, Gabriel Felipe Arrocha, Hector Alejandro Hevel Serrano, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Facundo Tomas Garces, dan Joao Victor Brandao Figueiredo dilarang beraktivitas selama 12 bulan di dunia sepak bola.

Sebagai akibatnya, ketujuh pemain dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan dan denda besar dari FIFA.

Sementara FAM hanya menanggung denda sebesar 7,3 miliar rupiah.

Publik Malaysia marah setelah mendengar kabar sanksi FIFA yang menimpa negaranya.

Kelompok suporter setia Timnas Malaysia, Ultras Malaya dalam pernyataan resminya malu dengan sanksi FIFA yang menimpa negaranya.

Ultras Malaya dalam pernyataannya menuntut beberapa pihak untuk segera bertanggung jawab atas sanksi FIFA yang menimpa Malaysia.

"Sudah 4 hari martabat negara dan Harimau Malaya diinjak-injak dan dipermalukan di kancah internasional, kami menuntut pihak-pihak yang bertanggung jawab memberikan penjelasan jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi," tulis Ultras Malaya dalam akun Facebook resminya.

Ultras Malaya juga menuntut Pemerintah Malaysia, yaitu Kementerian Dalam Negeri dan Jabatan Pendaftaran Negara (setara Dukcapil) untuk bertanggung jawab soal administrasi pengajuan dokumen naturalisasi ketujuh pemain ilegal.

Suporter juga meminta penjelasan resmi kedua lembaga atas proses naturalisasi ketujuh pemain tersebut.

"1. Kami menuntut Kementerian Dalam Negeri dan Jabatan Pendaftaran Negara untuk memberikan penjelasan mengenai apakah proses pengajuan kewarganegaraan dan proses pengajuan kewarganegaraan ketujuh pemain yang terlibat telah ditangani dengan benar dan menyeluruh. Kami menuntut penjelasan dari Kementerian Dalam Negeri dan Jabatan Pendaftaran Negara mengenai bagaimana ketentuan dalam Pasal 19 Konstitusi Malaysia bertentangan dengan persetujuan pengajuan kewarganegaraan ketujuh pemain yang terlibat," tulis Ultras Malaya.

Selain itu, Ultas Malaya juga menuntut Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk memberikan penjelasan resmi atas kesalahan administrasi yang jadi penyebab sanksi FIFA.

"2. Kami juga menuntut agar Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) memberikan penjelasan tentang kesalahan teknis apa yang terjadi saat menyerahkan dokumen kepada FIFA. Bagaimana kebodohan ini bisa terjadi?" tulis Ultras Malaya.

Suporter juga menuntut CEO Timnas Malaysia, Rob Friend untuk transparan soal asal-usul tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang jadi biang sanksi FIFA ke negaranya.

Sampai tulisan ini dirilis, asal-usul silsilah tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia tidak pernah ditunjukkan ke publik.

Bahkan Dukcapil Malaysia (Jabatan Pendaftaran Negara) sebelumnya mengaku bahwa tidak menemukan akta kelahiran asli para pemain naturalisasi.

"3. Kami juga menuntut agar CEO atau Wakil CEO Tim Nasional segera mengungkapkan silsilah pemain yang terlibat," tulis Ultras Malaya.

Pihak suporter tetap mendukung upaya FAM untuk mengajukan banding ke FIFA.

Ultras Malaya ingin selambat-lambatnya penjelasan resmi dibuka setelah urusan dengan FIFA sudah tuntas.

Penjelasan ini penting untuk meredakan berbagai spekulasi yang muncul akibat ambiguitas terkait masalah ini, selain juga diharapkan dapat memulihkan sedikit citra negara & Harimau Malaya. Saat ini, masyarakat & pendukung Harimau Malaya terpecah belah & berdebat tentang masalah ini akibat berbagai cerita yang muncul.

Meskipun kami sangat kecewa & marah dengan kebodohan kesalahan teknis FAM, kami 100% mendukung upaya FAM untuk mengajukan banding ke FIFA guna memulihkan citra negara & Harimau Malaya. Kami akan segera menjelaskan kebodohan kesalahan teknis FAM setelah masalah ini terselesaikan!

TNI Akan Kenakan Seragam Baru Diacara HUT TNI Ke-80

By On Oktober 03, 2025

 


sekilasdunia.com - TNI mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) baru pada acara Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada Rabu (1/9/2025). Meskipun belum serentak digunakan oleh semua personel, sejumlah pejabat TNI telah mengenakannya.

Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengatakan perubahan seragam tersebut, arahan langsung dari Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. seluruh personel TNI akan mengenakan seragam baru tersebut secara serentak pada 5 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 TNI.

“Ini ditentukan Bapak Panglima, kami pakai ini, saya bersama Wakasad [Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI M. Saleh Mustafa]. Nanti 5 Oktober semuanya sudah pakai ini. Mohon doanya, lancar semua ya,” kata Tandyo kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat.

Tandyo menyebut perubahan ini juga sudah tertuang dalam Keputusan Panglima TNI (Keppang) sejak 27 September 2025 dengan penggunaannya yang bertahap.

Perubahan ini pula, disebutnya, bagian dari upaya pembaruan agar sesuai dengan kebutuhan operasi di lapangan. Terlebih, dalam situasi dan medan yang membutuhkan penyamaran khusus.

“Namanya, kan, Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982. Itu yang pertama. Yang kedua vegetasinya. Jadi, kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar,” tutur Tandyo.

Sebagai informasi, melalui Instagram Pusat Penerangan (Puspen) TNI, perayaan HUT ke-80 TNI akan dipusatkan di kawasan Silang Monas, Jakarta, pada 5 Oktober mendatang. Peringatan ini akan diwarnai penampilan defile pasukan gabungan dari tiga matra TNI serta deretan alutsista modern.

Gelaran tersebut tidak hanya menunjukkan kekuatan pertahanan, tetapi juga menjadi demonstrasi kesiapsiagaan TNI dalam menjaga kedaulatan negara. Masyarakat juga bisa menikmati beragam kegiatan pendukung lainnya.

Parade alutsista 2025 akan menjadi salah satu agenda paling dinanti dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 TNI nanti.

KSAL Luncurkan Kapal Cepat Rudal Hybrid Pertama Indonesia, Perkuat Koarmada III Wilayah Timur

By On Oktober 03, 2025

 


sekilasdunia.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali meresmikan pemberian nama kapal cepat rudal (KCR) terbaru milik TNI Angkatan Laut (AL), yakni KRI Belati-622. KRI Belati-622 menjadi kapal cepat rudal pertama di Indonesia yang mengusung teknologi hybrid dengan bahan bakar biofuel. Menurut Ali, teknologi ini membuat kapal lebih hemat bahan bakar dan dapat beroperasi lebih lama, sekaligus ramah lingkungan.


"Kapal ini betul-betul hemat bahan bakar karena dengan teknologi hybrid, dia bisa beroperasi dengan waktu yang cukup lama. Dan dia menggunakan biodiesel, sehingga ramah lingkungan," kata Ali, saat ditemui usai acara Ship Naming (pemberian nama) KCR KRI Belati-622, di Dermaga Jetski Cafe, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (1/10/2025).


Kapal ini dibangun oleh perusahaan dalam negeri, yaitu PT Tesco Indomaritim, dengan dukungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan akan segera rampung pada akhir Oktober 2025.


Kapal ini juga menggantikan KRI Rencong-622 pabrikan Korea Selatan yang terbakar pada 2018.


Setelah resmi diserahkan, KRI Belati-622 akan memperkuat jajaran Komando Armada (Koarmada) III di wilayah Indonesia timur. “Ini adalah kebanggaan bagi Indonesia karena ini dibangun oleh tangan-tangan para pemuda dan pemudi putra daerah dari Indonesia langsung," ungkap Ali. Kendati demikian, kata Ali, ada juga kerja sama dengan sejumlah perusahaan asing dalam proses pengembangan KCR ini, terutama dalam hal persenjataan dengan Aselsan, Roketsan, dan Havelsan dari Turki.


TNI AL menargetkan penambahan sejumlah KCR untuk memperkuat armada. Saat ini, empat kapal cepat rudal lama akan digantikan, dan empat unit baru masih dibutuhkan.


Selain itu, dua KCR juga tengah dibangun di Turki sebagai bagian dari kerja sama pertahanan antara kedua negara. “Kalau bisa sebanyak-banyaknya (KCR), terutama di perairan-perairan yang sempit, maka kapal KCR ini sangat efektif,"ujar Ali.


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *